Akrilik adalah serat buatan yang memiliki sifat serupa dengan wol dan pada awalnya dibuat sebagai pengganti. Serat akrilik terbuat dari polimer akrilonitril, biasanya dengan penambahan sejumlah kecil bahan kimia lain yang meningkatkan kemampuan menyerap pewarna. Pakaian, perabot rumah tangga, dan beberapa barang industri terbuat dari serat akrilik.
Sejarah Material
Untuk pertama kalinya, serat akrilik diperoleh di laboratorium perusahaan kimia Amerika DuPont. Zat baru, yang awalnya dijuluki Fiber A, dikembangkan sebagai analog sintetis wol dan dimaksudkan untuk menggantikannya. Pada tahun 1950, bahan itu dimasukkan ke dalam produksi di sebuah pabrik di Camden, South Carolina di bawah nama merek Orlon.
DuPont awalnya memproduksi bahan benang filamen. Namun, penjualannya mengecewakan. Benangnya bernoda buruk. Warna abu-abu kekuningan alami mereka hanya cocok untuk tenda dan tirai jendela.
Sejak Mei 1952, produksi orlon dalam bentuk serat stapel, mirip dengan struktur wol, didirikan di pabrik yang sama. Gagasan itu berhasil. Pada tahun lima puluhan, sweater wanita yang terbuat dari bahan ini menjadi mode. Segera, penjualan serat tahunan melebihi satu juta dolar.
Pada tahun enam puluhan, varietas baru serat akrilik dikembangkan secara aktif untuk memenuhi kebutuhan spesifik. Kombinasi baru kain, serat untuk karpet ditawarkan. Upaya-upaya ini, ditambah dengan pengembangan pasar Eropa, memungkinkan mempertahankan permintaan tinggi untuk serat akrilik hingga akhir tahun tujuh puluhan.
Saat ini, produksi serat akrilik terkonsentrasi terutama di Asia Tenggara, Turki dan Amerika Latin. Sejumlah pabrikan Eropa, khususnya Dralon dan Fisipe, juga terus bekerja. Di tanah air serat akrilik - Amerika Utara - rilisnya dihentikan pada awal tahun sembilan puluhan.
